Translate

Sabtu, 08 September 2012

Bnpt: Jangan Samakan Aksi Terorisme Dengan Jihad

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi teror masih saja terjadi. Motif agama selalu dikaitkan dengan aksi yang belakangan dilakukan oleh kaum muda ini. Menanggapi hal ini, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Irfan Idris, menekankan, aksi terorisme tidak dapat begitu saja dikaitkan dengan motif agama yaitu jihad.

"Selalu kan, kalau ada aksi terorisme begini, pelakunya santri, lalu dikaitkan dengan jihad. Akhirnya Islam jadi tertuduh," kata Irfan, dalam diskusi Polemik "Teror Tak Kunjung Usai", di Jakarta, Sabtu (8/9/2012).

Seperti diketahui, dalam aksi teror di Solo, tiga terduga teroris yaitu Farhan, Mukhsin, dan Firman, merupakan alumni Pondok Pesantren Ngruki, Jawa Tengah.

Menurut Irfan, aksi terorisme tidak hanya terjadi di Indonesia. Berbagai aksi pengeboman bahkan penembakan juga terjadi di sejumlah negara dan tidak semuanya dilakukan oleh penganut aliran garis keras.

"Kami bertugas melakukan deradikalisasi agar aksi teror minim. Termasuk menempatkan frame berbeda mengenai jihad," ujar Irfan.

Terkait jihad, Irfan mengungkapkan, dari sisi Islam, jihad berarti berjuang di jalan Allah untuk memperjuangkan kebenaran. Akan tetapi, menurutnya, seringkali ada kelompok atau golongan yang menyalahartikan hal tersebut. Ditambah dengan kurangnya pendidikan, jihad menjadi identik dengan aksi teror.

"Sekarang kan jadi bergeser maknanya, jihad itu lebih pada gesekan fisik yang efeknya selalu negatif. Pemahaman seperti ini yang kami coba luruskan," kata Irfan.

Sumber: http://nasional.kompas.com/read/2012/09/08/12310237/BNPT.Jangan.Samakan.Aksi.Terorisme.dengan.Jihad 

0 komentar:

Posting Komentar